Kampus pariwisata unggulan Indonesia, Institut Pariwisata Trisakti kembali menggelar perhelatan seni bertajuk “Sayembara Kartini: Karya Tari dan Seni Indonesia” pada tanggal 13 Mei 2024 di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, Kemayoran, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan dan berhasil memikat perhatian masyarakat luas dengan menampilkan lima tarian Nusantara antara lain Tari Kipas Pakarena dari Gowa, Sulawesi Selatan, Tari Piring dari Minangkabau, Sumatera Barat, dan Tari Saureka-reka dari Maluku.
Adapun berbagai tarian dari penjuru Nusantara itu disatukan dalam cerita sayembara yang digelar Raja Sundagaluh untuk menentukan jodoh putrinya, Dyah Pitaloka. Dalam alur cerita, calon-calon dari berbagai kerajaan harus menunjukkan kepiawaian mereka dalam menampilkan kesenian daerah seperti menari. Hingga akhirnya, Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit terpilih sebagai pemenang sayembara dan meminang Dyah Pitaloka. Masing-masing tarian memiliki keunikan dan cerita tersendiri yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Penonton yang hadir memenuhi Gedung pun tampak sangat antusias dan terhibur oleh keindahan gerak dan kostum para penari.
Michael Khrisna Aditya, SST. Par, M. Par Pembina UKM Traditional Dance sekaligus Kepala Departemen S-1 Kewirausahaan IP Trisakti mengungkapkan acara kesenian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Traditional Dance IP Trisakti ini dimulai pada tahun 2014. “Kita awalnya menantang mahasiswa kita untuk menggelar pentas seni untuk membangun dan mengaktifkan kreativitas mahasiswa dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya dalam bidang tari tradisional. Ternyata 10 tahun berlalu UKM Traditional Dance berhasil menjadikan ini ajang tahunan yang wajib diselenggarakan, luar biasa!” ujar Khrisna memuji kesuksesan mahasiswa IP Trisakti dalam mempertahankan tradisi luhur ini.

Selanjutnya Agus Riyadi, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menekankan pentingnya acara ini dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia di kalangan generasi muda. Ia berharap ajang kreativitas ini dapat menjadi warisan yang berharga secara nasional dan internasional.” Saya sangat bangga melihat semangat dan dedikasi mahasiswa dalam melestarikan budaya kita. Serta kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini, terutama Sari Roti dan Bainana Kripik Singkong yang telah menjadi sponsor utama dalam mendukung kreativitas kesenian mahasiswa Institut Pariwisata Trisakti,” urai Agus mengungkapkan apresiasinya.

Nursifa Vidya, Ketua Panitia Sayembara Kartini tahun ini, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh anggota UKM yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara ini. “Ini adalah tahun ke-10 penyelenggaraan Sayembara Kartini dan setiap tahunnya selalu menjadi tantangan tersendiri. Keberhasilan acara ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk dosen pembina UKM Track, Michael Khrisna Aditya. Kami berharap acara ini dapat terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia,” ungkapnya.


Adapun RMW. Agie Pradhipta, SST, Par, M.Sc Kepala Bagian Kemahasiswaan sekaligus Dosen Program Studi D-4 Perjalanan Wisata menyampaikan bahwa acara ini sejalan dengan indikator kinerja utama di bidang akademik dan kemahasiswaan. “Jadi indikator kinerja utama ini belajarnya bukan di kelas tapi membangun jejaring dengan berbagai pihak. Karena itu terima kasih kepada Pak Khrisna Kepala Departemen Sarjana Kewirausahaan yang telah membimbing mahasiswa kita bukan hanya di minat bakat tapi juga kewirausahaan, manajemen event, dan manajemen atraksi. Yang semuanya melibatkan dari dan oleh mahasiswa di bawah Pak Agus Riyadi selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,” puji Agie.
Agie melanjutkan, kegiatan ini pun melibatkan system apresiasi mahasiswa yang kegiatannya akan dimasukkan dalam skor yang akan memperkuat surat keterangan pendamping ijazah (SKPI) dengan capaian skor minimium 100. “Nah, skor itu bisa diperoleh dengan kegiatan seperti ini, atau pengabdian masyarakat. Jadi mereka akan jadi talenta unggulan di bidang pariwisata seperti visi Institut Pariwisata Trisakti,” ujar Agie.

Adapun Khrisna memaparkan, ke depan acara ini akan didorong lebih berkembang lagi setelah kini menjadi agenda rutin tahunan dari UKM Traditional Dance IP Trisakti. “Kami akan usahakan lebih berkembang lagi dan tak menutup kerja sama dengan berbagai pihak untuk bekerja sama seperti Pemerintah Provinsi atau berbagai Yayasan termasuk nanti akan kita dorong internasionalisasi eventnya,” harap Khrisna, optimistis.
Eddy Dwinanto Iskandar