
Foto bersama acara Temu Alumni P4TK Bispar serta Beasiswa Unggulan
Institut Pariwisata Trisakti (IP Trisakti) menggelar acara Temu Alumni Program Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bisnis & Pariwisata (Bispar) serta Beasiswa Unggulan, bertempat di Restoran Arimbi, kampus Bintaro hari ini (10/5). Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus forum strategis untuk memperkuat kontribusi alumni dalam pembangunan sektor pariwisata Indonesia. Dalam sambutannya, Kepala Bagian JAS, Kerjasama, dan Alumni Institut Pariwisata Trisakti, Tridjoko Sulistiyo, menekankan pentingnya temu alumni sebagai wadah untuk bertukar informasi dan memperkuat kontribusi alumni terhadap institusi. “Tujuan kita adalah memperbarui informasi. Sejak April 2023, STP Trisakti telah resmi bertransformasi menjadi Institut Pariwisata Trisakti. Dalam berbagai kegiatan, kontribusi alumni sangat terasa, dan bulan depan kami kembali mengharapkan dukungan dari para alumni di acara Dies Natalis Institut Pariwisata Trisakti. Terima kasih atas semua kontribusinya,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Rektor 3 Institut Pariwisata Trisakti Novita Widyastuti yang sangat mengapresiasi peran penting alumni. “Peran alumni sangatlah penting bagi institusi kami. Alumni yang telah berkiprah di berbagai industri tidak hanya menjadi cerminan kualitas pendidikan, tetapi juga berperan sebagai penghubung strategis antara kampus dan dunia kerja. Kami percaya, sinergi antara kampus dan alumni akan memperkuat reputasi, memperluas jejaring, dan membuka lebih banyak peluang bagi generasi mahasiswa berikutnya,” urai Novita.
Acara ini turut menghadirkan talkshow yang dimoderatori oleh Robiatul Alawiyah, Kepala Program Studi Pengelolaan Perhotelan. Hadir sebagai pembicara antara lain Braja Eka Sukma dan M. Husen Hutagalung, keduanya dosen Institut Pariwisata Trisakti.

Husen dalam materinya yang berjudul Karakter Produktif SDM Pariwisata menyoroti peran penting alumni dalam memperkuat almamater serta pentingnya kemitraan strategis pendidikan dan sektor pariwisata. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata yang harus terus dikembangkan secara produktif. “Alumni adalah aset penting bagi perguruan tinggi. Almamater menjadi ikatan yang tak terputus,” tegasnya.
Husen juga menyinggung isu pelarangan study-tour oleh sejumlah pihak. Ia menilai, “Permasalahan bukan pada konsep study-tour-nya, melainkan pada aspek teknis seperti kendaraan dan pengawasan dari dinas terkait. Study-tour adalah metode pembelajaran yang diakui secara global dan bisa mendorong inisiatif produktif peserta didik,” tegas Husen.

Ia menambahkan bahwa meskipun dunia tengah dibayangi konflik, sektor pariwisata Indonesia tetap memiliki optimisme kuat. Hal ini didukung oleh bonus demografi generasi muda Indonesia, kekayaan sumber daya alam, dan pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan. “Dunia kini sedang melakukan rethinking of tourism: dari sekadar sight-seeing menjadi life experience, dari fun-trip menjadi life improvement, dan sebagainya,” tambah Husen.Hal ini menyebabkan industri pariwisata membutuhkan talenta andal yang inovatif berlandaskan teknologi untuk memenangkan persaingan.
Sementara itu, Braja Eka Sukma memaparkan materi yang bertema Pentingnya Program Guru Magang di Industri perhotelan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi pendidik di SMK pariwisata. Berdasarkan penelitiannya, pemagangan guru selama 1–3 bulan di hotel berbintang sangat efektif dalam memperluas wawasan praktis guru. “Guru dilibatkan langsung di divisi front office, housekeeping, F&B service, hingga PBS. Namun, masih ada kendala seperti waktu yang terbatas, sinkronisasi jadwal, dan belum adanya standar baku,” jelas Braja.

Ia kemudian menyimpulkan berdasarkan hasil penelitiannya bahwa, “Pertama, pemagangan guru sangat penting untuk meningkatkan kompetensi. Kedua, diperlukan kemitraan erat antara SMK dan industri. Ketiga, pemerintah perlu mendorong program pemagangan yang terstruktur dan berkelanjutan. Dan terakhir, harus ada kurikulum pemagangan yang selaras dengan kebutuhan industri.”
Melalui kegiatan ini, IP Trisakti kembali menegaskan komitmennya untuk terus melibatkan alumni sebagai mitra strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia pariwisata yang produktif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan global.
Redaksi